Minggu, 21 September 2008

Kepercayaan kepada Pasangan

Saya seorang istri yang belum menjadi seorang ibu, tgl 17 bulan 10 kemarin adalah hari ultah pernikahan kami yang ke empat, tapi tiga hari sebelum itu saya menerima hadiah kejujuran dari suami tentang sms dari mantan pacarnya diSMP. Dalam sms ini simantan dengan terus terang mengajak suami saya berselingkuh tapi suami saya menolak. Dan entah kenapa sejak saat itu kepercayaan saya pada suami jadi berkurang. Suatu kehormatan jika ibu mau memberi saran untuk saya.
Ibu Yol – 08529045xxxx

JAWAB : Keluarga yang harmonis bukan berarti bebas dari konflik. Dalam keluargalah semua manuasia awalnya belajar. Pasangan yang tidak dapat menciptakan keharmonisan dalan keluarga akan mengakibatkan lepasnya tanggung jawab dari istri atau suami.
Ibu Yol, sebenarnya apa yang anda alami adalah sebuah proses kejujuran suami yang perlu mendapatkan respon secara bijak dan arif. Saya dapat memahami perasaaan dan keadaaan anda saat ini yang belum juga dikaruniai momongan, Sehiinga secara tidak langsung membuat anda memiliki banyak pemikiran yang seharusnya tidak perlu ada dalam benak anda. Namun semua ini adalah proses anda dan suami mengharmonisasikan jalan anda berdua dalam perkawinan. Tidak adanya rasa aman dalam keluarga merupakan salah satu indikasi awalnya bakal terjadinya disharmoni dan rapuhnya pondasi dalan keluarga. Tentunya hal ini sangat anda hindari. Diantara komitment yang anda bentuk berdua harus ada saling percaya, dan menghargai perbedaaan serta nilai dasar lainnya.
Dalam psikologi seseorang dapat mengalami gangguan proses berpikir dikarenakan ketidak harmonisan antara proses pertimbangan ( judgment), pemahaman (comprehension) dan yang terakhir ingatan serta penalaran (reasoning). Sehingga saran saya, adalah agar anda tetap mau berpikiran lebih dewasa dan mempertimbangkan segala sisi. Bukankah kejujuran itu jauh lebih baik dalam rumah tangga anda ?
Justru pertimbangan yang tepat dan baik dapat anda berikan kepada suami untuk mengatasi permasalahan suami. Mungkin suami sendiri merasa terkejut dengan apa yang ia alami, namun andapun perlu merasa terlibat dalam hal ini karena apa yang anda pertahankan adalah komitment perkawinan anda yang sakral. Bila anda berdua menyadari permasalah itu datangnya dari pihak ketiga maka, cobalah untuk melokalisir permasalahan sesungguhnya sehingga dapat lebih mudah dibenahi. Setelah itu anda sendiri tidak perlu takut untuk meletakkan kepercayaan kepada suami anda, walaupun kelihatannnya berat. Justru dalam pematangan kehidupan rumah tangga inilah akan membuat rumah tangga anda memiliki pondasi yang kuat untuk masa depan yang lebih baik. Semoga dapat segera menenangkan hati dan membuka pikiran anda. Salam.

Tidak ada komentar: