Minggu, 24 Agustus 2008

Suami senang berkumpul dengan Teman

Saya ibu muda beranak satu, umur suami lebih muda. Kami sering bertengkar, masalahnya seolah-olah suami kurang memperhatikan anak istri, ia lebih senang berkumpul dengan teman-temannya. Jika saya tanya kenapa ? alasannya buang streess karena lelah mencari uang, ekonomi kami lemah. Setiap hari ia seperti itu. Sebenarnya apa yang terjadi dengan ia, selalu marah jika ditegur. Apa yang saya lakukan ? Berbagai cara dilakukan tetapi tidak berhasil.
IBU-08583645xxxx
JAWAB :
Banyak tingkah laku yang menyimpang karena seseorang itu hanya mengambil sesuatu yang disenangi, dan menghindari yang tidak disenangi. Misalkan ketika suami ibu harus keluar rumah untuk bertemu dengan teman-temannya. Suami lebih senang berkumpul diluar keluarga daripada dengan keluarga. Tingkah laku ini sebenarnya dapat anda ambil sebagai pelajaran bahwa ada sesuatu kenikmatan yang belum dirasakan suami didalam keluarga.
Konsep dasar yang harus dipakai dalam menyelesaikan masalah anda adalah behavior therapy dengan sistem belajar. Belajar yang dimaksud disini adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan bukan karena kematangan. Manusia mempunyai dorongan yang bersifat fisik, melalui social learning terbentuk motif yang dengan motif ini individu didorong untuk mencapai tujuan. Respon itu kalau diganjar, cenderung individu itu mengulang-ulangi. Dengan pengulangan ini akan terbentuk tingkah laku. Pada manusia cenderung akan mengambil stimulasi yang menyenangkan, sehingga bila dalam keluarga timbul ketidaknyamanan dapat menimbulkan tingkah laku yang salah atau tidak sesuai. Dalam bahasan yang sederhana, ibu dapat mencoba untuk menimbulkan kesenangan dalam keluarga. Misalkan bagaimana seorang istri dapat berperan sebagai istri, teman bahkan saudara bagi suami. Walaupun usia suami lebih muda anda dapat saja menyeimbangkan dengan mualai memperhatikan kesenangannya, dengan anda memahami kebutuhan suami maka dengan sendirinya ia akan merasa senang dan kesenangan itu akan mempererat hubungan dalam keluarga. Hindari sikap protes dan selalu memberi komentar tanpa tujuan yang berarti.
Membuka hubungan antara anak dan suami, dengan coba mengajaknya menikmati senangnya melihat pertumbuhan anak anda berdua. Pada prinsipnya anda akan kesulitan merubah sikap suami bila anda sendiri tidak berusaha menciptakan kesenangan dalam keluarga, sebab tim yang baik tidak harus selalu dengan pemimpin yang baik tetapi dapat menjadi tim yang baik dengan anggota yang kompak.. Apapun kesulitan anda dalam keluarga, dapat dicari solusinya. Tidak semua keluarga yang berkecukupan akan bahagia, dan tidak semua kekurangan dalam keluarga itu karena keuangan yang lemah. Semoga dengan anda membuat suasana baru yang lebih nyaman dalam keluarga maka suami akan lebih betah untuk tinggal dirumah, jangan lupa libatkan anak untuk membuat keluarga anda lebih bahagia. Karena kedekatan ayah dan anaknya dapat juga menimbulkan kedekatan ayah dan seluruh anggota keluarga.

Tidak ada komentar: