Selasa, 26 Agustus 2008

Mencoba menjadi Single Parent

Mbak Yani, saya seorang ibu muda yang baru saja melewati perceraian ternyata tidaklah mudah. Cobaan yang saya lalui ternyata begitu berat dan perih. Setelah dua tahun bergelut dengan permasalahan rumah tangga yang begitu pelik, akhirnya semua sekarang telah berakhir dengan perceraian. Betapa tidak saya harus memberikan banyak pengertian kepada anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Sebenarnya ketika mengetahui bahwa suami saya memiliki selingkuhan saja, bagi saya dunia ini sudah mau kiamat. Memang sebelum menikah dengannya saya belum begitu mengenal kepribadian ex suami. Setelah dua tahun pernikahan maka kelihatanlah gelagatnya yang kurang menyenangkan, hingga akhirnya terjadilah perselingkuhan itu. Apapun alasannya tetap saja saya tidak dapat menerima dan memaafkannya. Bagi saya sebuah penghianatan terhadap hubungan kami itu adalah berita buruk dan harus segera diakhiri apapun resikonya. Setelah kami bercerai maka perwalian anak jatuh ditangan saya dan hal ini pula yang membuat saya sangat bahagia dan merasa lepas dari seorang penipu ulung.
Saya juga kasihan melihatn ex suami tetapi semua ini juga akibat kesalahannya sendiri. Permasalahannya saat ini adalah bagaimana saya dapat membesarkan buah hati yang sangat saya cintai dengan maksimal. Kebetulan saya juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami, tapi masih ada waktu untuk mengasuh si kecil yang sedang lucu-lucunya. Bagaimana menjadi orang tua tunggal yang dapat mengatasi semua masalah anak? Benarkah anak selalu membutuhkan figure ayah ? Apakah hubungan baru yang akan saya bina dengan orang lain akan membuat anak merasa lebih sedih ? terima kasih atas jawabannya.

Debora-Semarang
JAWAB :
Hidup memang tak selalu bagaikan jalan tol bebas hambatan. Meski akhirnya perpisahan yang anda tempuh adalah keputusan akhir yang harus anda jalani, namum sebagai orang tua tunggal andapun masih dapat memberikan pendidikan yang maksinmal kepada buah hati anda. Pada dasarnya menjadi “single mom” akibat perceraian lebih sulit dari pada perpisahan karena kematian. Selain ibu Debora harus menenangkan diri untuk sebuah keputusan besar andapun harus dapat menjelaskan kenapa perceraian itu adalah keputusan yang terbaik buat anda, ayahnya dan si kecil. Bagaimanapun anak belum dapat menerima sepenuh hati dan belum mengerti perpisahan ayah ibunya. Ia tidak akan memahami benar perasaan perih dihati anda, oleh sebab itu cobalah untuk mengatasi kebinggungan anak dengan memberikan jeda waktu kepadanya akibat perpisahan dengan ayah. Menurut saya figure ayah, tidak selalu dengan pasangan baru anda. Bisa saja anak peroleh dari kakek atau saudara lelaki anda yang dianggap dekat atau kalo memungkinkan anda tetap dapat membina hubungan baik kepada ex suami demi perkembangan anak. Tapi tidak juga menutup kemungkinan bila akhirnya anak telah siap menerima pasangan baru anda, selain itu jeda waktu juga dapat memberikan anda keputusan yang terbaik. Menikmati menjadi single mom bukan saja memberikan beban kepada anda bisa saja anda membuatnya menjadi suatu kenikmatan dari kebebasan baru anda. Berusahalah menikmati keputusan yang anda anggap terbaik, maka anda dapat berpikir jernih tentang masa depan dan apa yang terbaik buat si kecil. Ketahanan menghadapi masalah memang menjadi ukuran kesuksesan penting bagi para sigle mom selain itu juga harus happy dengan peran baru yang dijalani. Jadi menikmati kehidupan baru merupakan kunci sukses anda kedepan. Semoga anda berhasil.

Tidak ada komentar: