Jumat, 10 Oktober 2008

Anak Suka Menghisap Jari

Bu Ketut Srimariani, anak saya laki-laki usia 2,6 tahun. Tidak suka main keluar rumah, suka main dirumah sendirian, gigit jempol kalo ngantuk. Apa yang harus saya lakukan ?

0815662xxxx

Mengamati tingkah laku balita tidak saja membuat kita selalu bahagia, terkadang perilaku mereka juga membuat kita bertanya-tanya apa yang terjadi terhadap mereka ? Bersyukurlah karena sebenarnya ibu adalah pengamat yang cukup jeli dengan kelisahan anak. Nampaknya apa yang dilakukan anak ibu sekilas adalah hal yang biasa, namun pada dasarnya perilaku itu menunjukkan perasaan dan emosi anak yang ditunjukkan pada lingkungan. Walaupun sebenarnya hal ini umum terjadi pada anak-anak, ada baiknya anda mulai untuk melakukan koreksi.
Adakah keterkaitan antara lebih suka main sendiri dan menghisap jari? Ada yaitu factor kenyamanan anak dan interaksi pada anak. Mengapa si kecil suka menghisap jarinya ? Karena pada awalnya jarilah benda yang ditemui anak selain puting susu ibunya. Kenikmatan menghisap adalah hal yang luar biasa dicari oleh anak. Selain sebagai organ untuk memasuki makanan sebenarnya mulut saat balita adalah organ pemuas kenyamanan anak. Dalam psikologi dikatakan thumbsucking , dimana anak memperoleh kenikmatan dengan menghisap jarinya. Sebelum melihat jauh kedalam, hendaknya ibu melakukan perenungan apakah anak sudah memperoleh ASI yang cukup ? Bagaimana pelepasan dot atau botol susu ? selain itu apakah anak memiliki kegiatan lain yang disenanginya? Hal ini sangat membantu anda untuk menyelesaikan permasalah si kecil. Sebab semakin bertambahnya usia bayi maka akan berkurang juga frekuensi menghisapnya. Disaat bayi mulai terpenuhi rasa laparnya dengan makanan lain maka ia tidak perlu lagi menunjuukkan rasa laparnya dengan menghisap, atau ketika mulai menjadi balita , anak mulai dengan aktivitas menyenangkan sehingga ia lupa dengan kebiasaan buruknya. Dan perlu diketahui menghisap jari pada masa anak yang sudah semakin besar dan tidak dalam tahap oral lagi, dapat diprediksi menghisap jari menjadi jalan untuk mendapatkan kenyamanan. Ketika ia merasa lelah, mengantuk, merasa kesepian atau tidak aman, kegiatan menghisap jari bisa menjadi cara ternyaman untuk mendapat kenyamanan.
Nampaknya pada putra ibu memiliki karakter tersendiri, oleh sebab itu ibu perlu memberikan gambaran kebahagiaan dalam memperoleh keasyikan diluar diri anak. Kalau saat ini anak sudah mampu diajak berkomunikasi, maka tumbuhkan motivasi pada dirinya sendiri untuk mau melepas jari karena alasan yang tepat, misalnya masuknya kuman yang nanti membuat perutnya sakit. Kalau keluhan menghisap jari sebelum anak tidur maka alihkan kegiatan sebelum tidurnya dengan bercerita, bernyanyi atau lainnya yang pada intinya mengharapkan anak merasa nyaman menjelang tidur Perlakukan ia sebagai anak yang mampu melakukan aktivitas seperti anak yang telah beranjak besar misalkan dengan mencoba makan sendiri, mulai belajar membuka baju dan lain-lain. Insya allah bila anak sudah mengenal kenikmatan lain diluar dirinya maka ia akan melepas jarinya dan mau bermain diluar rumah bersama anak yang lain. Disamping itu bila anak memperoleh keasyikan bermain dengan teman sebayanya maka akan mendorong anak untuk merasa “malu” menghisap jari. Semoga berhasil.

1 komentar:

aries delcano mengatakan...

bagus, cri artikel yang lain!!